Matbagan Dideklarasikan untuk Dukung Anies Wujudkan Visi Misi
Aktivis dan pemerhati Jakarta, Sugiyanto atau akrab disapa SGY mendeklarasikan Matbagan yang merupakan akronim dari Maju Kotanya Bahagia Warganya.
M embahagiakan dan menyejahterakan warganya
SGY mengatakan, Matbagan bertujuan membantu masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
"Matbagan akan mendukung upaya-upaya Pak Gubernur untuk membahagiakan dan menyejahterakan warganya. Tentunya, kami juga akan menyampaikan kritik-kritik membangun agar program pembangunan bisa dirasakan manfaatnya oleh warga," ujarnya, di lokasi deklarasi, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).
Pengamat Transportasi Ingin Jak Lingko Lebih DioptimalkanSGY menjelaskan, masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya untuk bisa diperjuangkan dapat dilakukan melalui matbaganjakarta@gmail.com; Facebook, Mtabagan Majukotanya Bahagiawarganya; Twittet, @MatbaganJ (MATBagan Jakarta); Instagram, matbaganjakarta30062019.
"Selain itu, warga juga bisa mengakses melalui nomor HP atau WA di 081219283422, serta bersurat langsung dengan alamat Jalan Enim, Nomor 5, RT 02, RW 02, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara," terangnya.
Ia menambahkan, Matbagan juga akan berperan aktif melakukan pencarian data dan investigasi dari berbagai masalah yang ada di Pemprov DKI Jakarta.
"Hal itu akan dilakukan sesuai amanat Undang Undang Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik," ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch, Amir Hamzah menuturkan, Matbagan sebetulnya menjadi bagian dari
keinginan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menerapkan pola partisipatif kolaboratif untuk membangun Jakarta."Matbagan bisa menjadi fungsi kontrol agar janji dan program pembagunan bisa terlaksana dengan baik, serta tidak melanggar aturan," tandasnya.
Untuk diketahui, turut hadir dalam acara deklarasi, Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), Rico Sinaga; Direktur Eksekutif Jakarta Public Service, M Syaiful Jihad; serta aktivis, Rizal Kobar.